Aku Cinta Indonesia
Senin, 21 Desember 2015
Selasa, 02 September 2014
Opini mengenai kritikan
Bersikap
Bijak Terhadap Kritikan
Ketika
kita dikritik kepribadiannya, tingkah laku, dan “attitude” , kita sering tidak terima. Akan tetapi, kita juga tahu ada banyak orang yang begitu
berjiwa besar menerima kritikan terhadap
mereka. Nah, sebenarnya kritikan itu klise artinya, tetapi maknanya dalam. Klise
karena kita cukup menganggap hal tersebut adalah sesuatu yang membangun, agar
kita maju. Ayo?? Siapa yang tidak mau maju!!!! Dalam maknanya karena untuk membangun seseorang perlu pemahaman,
agar mengerti apa yang harus dikerjakan selanjutnya, sebagai respon atau
tanggapan dari kritik tersebut. Bahkan,
untuk memahami sinyal yang datang, yaitu berupa kritik, kita harus mempunyai kontrol
diri dan kepala dingin, sehingga kita bisa memilah yang mana yang benar dan
mana yang hanya pemikiran si pemberi kritik, atau just “asumtion of criticus”.
Fenomena sosial seringkali
mengundang begitu banyak kritikan. Melahirkan pro dan kontra di masyarakat.
Bagaimana tidak?? Sebab fenomena tersebut dianggap tidak biasa, bahkan meresahkan. Dan, jangan salah sesungguhnya
begitu banyak fenomena yang berkembang luas itu ialah suatu hal yang sudah
dianggap biasa, sehingga kita sulit membedakannya, apakah itu benar atau salah?
Nah, sekarang untuk dapat
membedakannya. Tentu kita harus pandai-pandai memilah asumsi kita, dengan
menggunakan naluri dan logika. Wah, suatu pekerjaan yang susah-susah gampang.
Betul?? Namun, sebagai manusia atau kita sebut saja pemimpin di muka bumi ini,
karena memang kita diciptakan oleh sang Khalik untuk menjaga dan menjadi
khalifah di atas bumi ini.Betul?? Jadi, what’s next??
Ayo,
pikir?? Jika kita saja sudah malas untuk berpikir, bisa-bisa akan dini
terserang penyakit pikun. Selanjutnya, ya kita harus berusaha seintelektual
mungkin, untuk mendapatkan yang namanya asumsi yang tepat terhadap fenomena tersebut
tersebut. Tujuannya apa?? Ya tentunya agar mendapatkan penyelesaian dari pro dan kontra yang mencuat dari adanya
fenomena tersebut.
Ternyata, fenomena itu bukan untuk dipusingkan atau menjadikannya
sebagai suatu tekanan, tetapi seyogianya
dianggap pematangan pribadi atau jiwa, dari sebab kritikan baik yang pro dan
kontra ialah untuk membangun. Terlebih lagi, prosesnya yang membutuhkan pemahaman/pemikiran dapat
memperkaya dan mempertajam intelektual sosial kita. Memang, ada kritikan yang
rasa-rasanya tidak membangun. Jadi, harus diapakan kritikan seperti itu?? Oooh,
tentunya disaring lagi , mungkin kita akan dapatkan yang berguna. Alih-alih, namanya tetap sebagai suatu kritikan yang
membangun.
Coba Saudara pikir, jika seseorang
dikritik dan menjawab “ Ini sudah tidak bisa diubah lagi.” Bagaimana pendapat Anda? Dan, marilah
sekarang kita ingat pepatah yang mengatakan “Dimana ada kemauan, di situ ada
jalan.”
Tentunya ketika kita menerima kritikan
itu pertama sekali, di dalam diri kita muncul pro dan kontra. Ada yang menolak, karena merasa kebebasannya akan terkekang, jika harus
mengubah atau mengikuti kritikan tersebut. Padahal, kita tidak harus mengikuti
bulat-bulat kritikan tersebut. Namun, kita harus bijak memfilternya agar
menemukan bagian mana yang bisa diambil.
Toh, dengan begitu akan malah
menguntungkan kita, bukan sebaliknya. Kerapkali, orang tidak memberi respon
terhadap kritikan (stuck), bahkan
tanpa pertimbangan (berlalu begitu saja), karena ogah menyaringnya dan malas
mengubah diri. Malas karena menganggap diri sudah benar, tanpa menyempatkan
waktu untuk memakai
kaca mata orang lain. Bagaimana mungkin kita bisa
mempermatang diri dengan kritikan, jika kita tidak mau memperkaya diri dengan
sesuatu yang baru, yang hanya bisa didapat dari pengalaman orang lain. Ada pepatah yang
mengatakan “Tak kenal maka tak sayang, tak sayang maka tak cinta.”
Maka, mari kita buat pepatah yang
baru sebagai analogi dari pepatah di atas, bunyinya begini “Tidak terbuka
Sekarang coba pikirkan kalau
tiba-tiba Anda dikritik tentang
kebebasan Anda. Bagaimana cara terbaik Anda menanggapinya? Tentunya dengan
tidak berat sebelah (win win solution), artinya memegang kaca mata Anda, dan melihat kaca mata orang lain dengan mengambil
ilmu atau ide yang baik. Dalam hal ini, Anda tentunya harus hati-hati
, karena Anda dapat menyusupkan kepentingan Anda, begitu juga orang lain. Dari sebab itu, kita harus punya pedoman yang
kuat. Begini salah satu contohnya, jika
perbuatan yang dikritik tersebut memang menjadi hak Anda, berarti sah-sah
saja, tetapi ingat kita tidak boleh
mempergunakan hak kita tersebut, untuk
lari dari kodratnya. Jadi,
sah-sah saja, Anda jangan berang, jika ada orang yang memberanikan diri
untuk menjaga perbuatan Anda tetap di relnya dengan menkritik Anda.
Sekarang,
Anda bisa menilai sendiri kasus pro&kontra yang terjadi di Indonesia
mengenai pornografi, yang marak tahun lalu. Wah, sudah tidak up to date lagi
ya? Itu berarti, masalah ini sudah
matang sekali diperbincangkan, tetapi bukan berarti sudah basi untuk
diperbincangkan. Apalagi notabene para pelakunya mungkin masih belum mampu
secara bijak menanggapin pro&kontra
yang ada.
Selanjutnya
saya ingin memberi contoh perilaku yang mengundang banyak kritikan, atau dengan
kata lain mengundang sejumlah pro&kontra. Sebenarnya, perilaku ini sudah
dianggap biasa bagi segelintir orang, Padahal,
sesungguhnya perilaku ini tidak dibenarkan. Binggung bukan? Dan apakah anda
semakin binggung, jika saya tanya bentuk perilaku tersebut, satu saja?. Saya beri tiga hitungan, satu…dua…tiga…
Kita
sebut saja perilaku seks menyimpang. Dan, tolong sebut saja si “H” dan si “L”
dalam hati Anda. Biar Anda lebih memahaminya. Saya sengaja tidak
mengucapkannya. Jika bisa dibilang, ini adalah
karena ingin menjaga budaya ke-Timuran kita, yang penuh tata karma.
Tidak
jarang kita segan dan malu untuk memberikan kritik kepada mereka yang sengaja
dan tidak sengaja melakukannya. Namun, why not? Apalagi, kalau kita tulus
melakukannya. Maksud Saya ialah tulus mengkritiknya.
Saya
masih ingat ketika Saya dan dua sahabat Saya reunian. kami pernah membicarakan
sejenak mengenai fenomena ini. Saya
begitu enak tanpa pertimbangan bilang, “Ya nggak boleh”. Lalu, satu sahabat Saya yang kritis menjawab,
“Ya, nggak gitu juga. Mereka juga nggak mau seperti itu,” sambil memandang kritis kearah Saya.
Dari
percakapan tersebut, saya dapat menangkap maksud sahabat Saya, sekaligus sadar yang Saya katakan juga tidak salah.
Saya berpikir, tidak ada satu orang pun yang ingin dianggap abnormal dari yang
lain. Kita sudah selayaknya bersyukur lahir sebagai orang yang normal. Wujud
syukur itu bisa ditunjukkan dengan cara tidak menyalahkan apalagi sampai
mengucilkan mereka.
Akan
tetapi, bukan malah membenarkan perbuatan mereka. Kita harus mendukung mereka
untuk berubah, agar dapat menanggapin secara bijak dan positif ketidaksukaan
orang lain terhadap perbuatan mereka. Dan yang terpenting, Saya rasa ialah
adanya kesadaran bahwa sesuatu yang terjadi
mangandung hikmah dan pelajaran yang berharga buat hari ini, besok, dan sampai
di kemudian hari. Dan, lebih luasnya Tuhan
lah yang tahu.
Terpenting
karena Saya pikir dapat memotivasi secara kuat untuk bisa berubah. Satu poin
lagi adalah kesadaran bahwa sikap dan perbuatan bisa diubah. Jelas!! Kenapa
tidak? “Selagi ada kemauan di situ ada jalan (there is a will there is way).
Sedangkan sesuatu yang tidak seharusnya diubah saja, banyak yang berani
mengubahnya. Yang jelas-jelas ciptaan yang di atas.
Terakhir,
saya mau mengajak Anda semua berpikir secara kritis terhadap fenomena ini. Sebagai wujud bahwa kita tidak
hanya bisa mengkritik, tetapi juga dapat memikirkan cara yang tepat untuk membantu mereka. Oh ya, satu dari Saya
adalah “Jangan pernah berpikir tidak mampu.” Yang kedua dari Saya ialah
“Pikirkan orang-orang sukses, bahwa mereka
banyak belajar dari kegagalan dan sesuatu yang tidak mungkin, dan mereka
menciptakan sesuatu yang belum terpikirkan sebelumnya.” Yang ketiga dari Saya
ialah “Jangan pernah menyerah sesulit apapun itu, Teman. “ Selanjutnya.., ya dari
Anda semua. Jika, Anda tidak menjawab
secara lisan, cukuplah jawab dalam hati. Terima kasih.
HUMOR SEGAR
ULANG TAHUN
Bayu : Ech kamu
uda ucapin selamat belum kepada Rudi? Dia kan ulang tahun. Kalau aku sudah dua
hari yang lalu.
Rika : Sudah,
lebih cepat lah, 3 HARI yang lalu.
Budi : Aku juga
sudah, tepat jam 3 dini hari pas hari ultahnya aku telpon dia. Sudah tentu dia
senang sekali.
Sari : Aku juga
sudah. Paling cepat diantara kalian semua, aku ucapin liga hari yang lalu.
Bagus : Emang dia
kapan ulang tahunnya?
Bayu, Rika, Budi, dan Sari: Besok. (Serempak menjawab)
Bagus :?????? (Tanya
kenapa)
Rebonding
Suatu malam di stasiun kereta api, tampak seorang nenek
sedang menunggu seorang diri.
Dari wajahnya terlihat jelas, si nenek adalah seorang
pemberani. Tiba-tiba dari kejauhan, seorang wanita berbaju merah panjang
berjalan mendekati si nenek. Si nenek gelisah dibuatnya.
Kuntilanak :
Hi, Grandmom, How are you?
Si nenek :
Fine. By the way, sejak kapan ya nenek nikah sama kakekmu?
Kuntilanak :
Biar keren aja, jadi mau dipanggil apa?
Si nenek :
Panggil Mbak aja lagi, biar muda.
Kuntilanak :
Ya ampun. Yang benar aja. Oga ah duduk sini. Bagus cari sasaran lain. Mana
enggak takut lagi. Apa aku kurang seram ya?
Si nenek :
Uda, uda seram. Cuma rambutnya
direbonding dulu, biar tambah
seram.
Kuntilanak :
??????? (Rebonding)
HEBAT
A :
Wah hebat, kemampuan orang Indonesia bermain bola meningkat tajam.
B :
Mana buktinya?
A :
Si Budi dalam satu musim ini sudah menghasilkan 45 goal.
B :
Waw… hebat…
A :
Si Patriot dalam satu musim sudah menghasilkan 50 goal.
B :
Gile bener… Eech tunggu dulu, tapi ada yang sama sekali belum mencetak gol
Dari sat u musim ke musim lainnya. Enggak
terbukti dunks, pernyataanmu tadi.
A :
Maksudmu siapa?
B :
Si Polpol.
A :
Ya elah. Pantesan, wong si polpol no 1, artinya dia harus jaga gawang terus.
Kiper maksudnya cinta.
B :
He he. Kok nggak ditanya dulu ya sama orangnya.???????
Skenario "Jika Pemain Bola Jatuh Cinta Dengan Gadis Manis"
JIKA PEMAIN BOLA JATUH CINTA DENGAN GADIS MANIS.
Gerard :“Ello rambutmu bagus deh.”
Ello :“Emang
dari sononya.”
Gerard :“Keriting kayak brokoli. Nyesal juga aku ngelurusin
rambut. “
Ello :“Ah
masak sih.”
Sien 1: Pembicaraan terhenti ketika
pelatih meniup peluit. Ello dan Gerad ke ruang ganti bersama teman-teman yang
lain. Mereka berbenah dengan cepat. Gerad paling belakangan. Gerard melihat seorang gadis cantik yang
imut. Dalam hati Gerard dia langsung jatuh cinta pada pandangan pertama. Namun,
sayangnya perempuan itu cepat berlalu tanpa mengatakan apa-apa, dan pergi
mendekati pelatih.
Ello :“Siapa
wanita yang super itu? Berani dekatin pelatih kita.”
Ragil :
“Ada superman dunk di sini.”
Gerard : “Superman superman suupermaaan,” seraya memainkan kedua tangannya,
mengarahkannya ke
Ello.
Ello :
“Kalau begitu aku mau jadi superman. “
Gerard : “Ayo keriting latihan yang serius,” perintah Gerard
menirukan logat pelatih,
membuat Ello dongkol.
Di lapangan Gerard benar-benar serius
berlatih, dalam lamunannya terbayang wajah para pemain kelas dunia ,salah
satunya David beckham . Tepat sebelum
menendang bola , Gerard tersenyum.
Gerard : “Akurasi. Akurasi,” dalam hati Gerard berkata, “tidak
boleh terlalu diporsir. Pelatih :
“Latihan pemanasan harus dilakukan dengan baik.”
Pemain : “Sudah pak,” Pelatih pun mengacungkan jempol.
Para pemain begitu semangat mengikuti
latihan. Pelatih mereka memang terkenal bertangan dingin. Gerard masih memperhatikan wanita tadi yang
sedari tadi duduk di bangku. Membuat latihan kali ini tidak terasa. Para pemain
pun balik ke kamar ganti setelah selesai berlatih. Gerard berjalan dengan
tenang dan sambil mencolek Ello. Pemain lainnya tertawa.
“”””
Sien 2: keesokkan harinya di lapangan
yang sama. Para pemain dikenalkan oleh pelatih kepada
wanita imut yang membuat Gerard
terpana. Ternyata wanita imut dan cantik itu adalah anak
angkat pelatih dan akan membantu
pelatih di lapangan dan akan menjadi asisten pelatih.
Ello :“Sudah
enggak usah dipelototin, langsung aja kenalan sana,” sambil melototin
Gerard.
Mehdi :
“Kan sudah dikenalin tadi. Kita sudah
tahu bahwa dia anak angkat pelatih kita.
Sekarang tugasnya
ngebantu pelatih.,” kata Mehdi dengan kalem.
Ello :
“Kayaknya ada saingan nih,” sambil melirik Gerard, “ Pasti dirimu sudah tertarik
juga dengan si imut itu?” bertanya kepada
Mehdi. “Nah kalau diam berarti
iya,” Ello langsung
menutup mulutnya agar tidak kedengaran dengan Gerard.
Mereka melanjutkan latihan dengan
serius. Pemanasan dilakukan dengan mengikuti metode yang baik. Melewati
rintangan dan belajar mengoper dengan tepat.
Mira pun berdiri dan sesekali berjalan di belakang pelatih. Gerard semakin gelisah melihat salah satu
pemain sedang berada di dekat si cantik. Mereka semakin dekat saja.
Ello :
“ Saatnya untuk berganti pakaian ,” Ello menarik tangan Gerard. Gerard pun
beralih
perhatiannya.
“”””
Sien 3 : Kalender berganti dari bulan Mei ke Juli, kemudian Gerard mendapat kesempatan untuk
lebih dekat dengan Mira, setelah selesai berlatih di bangku yang terletak dekat
lapangan.
Gerard : “Hmmh, Marimar….”
Mira :
Memandang binggung
Gerard : “Ah siapa? Mira saaa….”
Mira :
“Apa impianmu?”
Gerard : “Aku ingin melihat Indonesia masuk piala dunia.”
Ello :
“Weih yang pdkt,” Ello berbisik dan duduk di samping Gerard.
Gerard : “Kamu ganggu aja,” kata Gerard sambil berbisik pula.
Ello :”Udah
langsung aja. Aku aja yang bilang. Ntar diambil orang. Gerard itu suka
sama kamu. Dia mau jadi pacar kamu,” langsung
Gerard menutup mulut
kawannya. Bertepatan
Mira menerima telepon.
Mira :”
Hallo…Ronny?”
Ello :
Sambil berbisik, “Bukannya benar?”
Gerard : “Iya, tetapi biar aku saja yang mengungkapkan. Kalau
ganggu lagi lebih baik
kamu main bola
kembali sana. Akan kuusulkan kau enggak boleh istirahat. Main
terus. Mau?” sambil
melotot.
Mira :
“Ada yang mau aku kenalin.”
Gerard : “ Siapa saaa…?” Gerard menutup mulutnya. Ingat belum
bisa bilang sayang.
Perasaannya semakin
enggak menentu. Harap-harap cemas.
Mira :
“Bentar lagi dia datang. Itu dia,”
Gerard langsung bengong dan kakinya lemas.
Ello :
“Siapa ini?” Ello seperti ingin membela temannya.
Mira :
“Kenalkan ini pacarnya, Mira.”
Ello :
“Kayaknya cowok ini kepedean kali. Enggak takut sama….,” kata Ello pelan-
pelan ketika Mira
sedang berbicara dengan pacarnya. Gerard menahan diri dan
bersalaman dengan pria
tersebut. Setelah itu Mira dan Ronny seru sekali
menonton pertandingan.
Sien 4 : Di bangku penonton Mira dan Ronny sedang asyik menonton Gerard
dan kawan-kawan. Mereka menyemangati. Keduanya antusias sekali. Hari demi hari
berlalu, Gerard belum juga mampu mengungkapkan perasaannya. Gerard hanya bisa
menahan diri melihat pujaan hatinya jalan dengan pria lain. Di bangku penonton,
Gerard dan Ello absen. Mereka melihat Mira duduk di bangku official.
Ello :”Gerard,
aku lihat kau tak kunjung mencari penganti. Sob, masih banyak wanita
lain.
Gerard : “Tsst. Aku yakin suatu saat dia akan menerimaku.”
Ello :
“ Iya tapi jangan diam aja juga. Berusaha. Banting tulang kek gitu.”
Gerard : “Booleh juga usulmu, tetapi sebenarnya aku sudah
capek juga.”
Ello :
“ Naah itu dia, bagaimana kalau kita berjalan-jalan. aku kenalin dengan
temanku sesama atlet. Bagaimana?”
Gerard :”Boleh, boleh juga.”
Ello :”
Bagaimana kalau besok.”
“”””
Sien 5: Besoknya setelah selesai
berlatih. Mereka berjumpa dengan gadis manis di suatu restoran.
Ello :
“Gimana coy? Maniskan anaknya,” seraya melambaikan tangannya ke arah
seorang gadis. Gerard tidak menjawab. Gerard tidak
bersemangat.
Gerard :”Bagaimana kalau selesai makan kita langsung pulang,” melototin sohibnya
sambil memelas, dan
wanita yang ditunggu pun sudah di depan meja mereka.
Mereka berdua berdiri
dan bersalaman.
Gerard :”Gerard,” dan Ello tersenyum melihat reaksi temannya.
Fani :”Fani”
Ketika makan Gerard berusaha
mengendalikan diri dan bertanya tentang pekerjaan. Gerard :”Sekarang
ada permainan chessboxing ya?
Fani :”Iya
sudah cukup lama dari ….,” sambil memesan makanan.
Ello :”Tidak
usah sungkan-sungkan. Ada yang traktir,” dan Ello menyenggol sohibnya.
Fani :”Sebenarnya
pemain sepak bola pasti harus mengatur makanan. “
Gerard :”Ya itulah atlet.”
Fani :”Iya
bukan karena mau terlihat sexy.”
Ello :”Tetapi
aku sih memang sexy,” Ello menyenggol tangan Gerard. “Hi mira, “ yang
disapa cuma
tersenyum. “Kok beda?” Lalu Mira yang sebenarnya masuk dengan
pacarnya. “Loh itu kan
Mira. Jadi yang tadi?”
Fani :”Ada
apa? Kembar ya?”
Ello :”
Mungkin, kami juga tidak pernah diberitahu,” Gerard merah padam.
Gerard :”Tidak menyangka kita bisa berjumpa di sini,” setelah
Mira sudah di depan.
Mira :”Weih,
Gerard kenalin dunks,” Gerard salah tingkah.
Gerard :”Oh iya Kenalin ini Fani. Dia atlet juga. “
Fani :”Bagaimana
kalau kita gabung di sini saja,” saran Fani.
Mira :Mira
memandang kekasihnya, Rony. Rony mengangguk. Mira pun melambaikan
tangannya ke adiknya.
“Kenalkan ini Miranti kembaranku. Dia
baru dari Bandung.
Ello, Gerard, dan Fani: “Oooh.”
(serentak)
Miranti :
Melihat Gerard terus. Gerard merasa risih. Gerard tidak terpana dengan
kembarannya. Gerard
merasa ada banyak perbedaan antara mereka. Gerard pun
menahan diri karena
melihat kemesraan antara Mira dan pacarnya.
Gerard :”Suatu saat nanti pasti ada yang bisa mengantikan Mira di hatinya atau bisa saja
Mira suatu saat nanti memilihnya.”
(Berkata-kata dalam hati) Namun, karena
sayangnya dengan Mira, Gerard ingin melihat
Mira bahagia . Bahagia dengan
orang yang dia cintai. Tidak ada maksud untuk
merusask hubungan Mira. Melihat
Mira tersenyum saja bagi Gerard sudah cukup.
Mira :Memandang
Gerard. Seolah-olah dia mendengar kata-kata pria itu di dalam
hatinya. Mereka pun
pandang-pandangan dalam beberapa detik. Mira
mengalihkan
perhatiannya. Mira menjaga sikap.
“”””
Sien 6 : Gerard pun fokus dengan pertandingan. Dia bertekad akan membawa
klubnya naik ke divisi I. dia berlatih dengan baik. Apalagi dia selalu bisa
berjumpa dengan Mira, maka dia pun selalu semangat. Mereka fokus dengan satu
tujuan mereka, yaitu divisi utama. Tim Sukma Jaya berdiskusi di dalam ruangan. Semua pemain serius mendengarkan.
Gerard : “Strategi ini harus kita ubah, karena strategi kita
sudah dibaca oleh lawan,”
saran Gerad kepada
pelatih.
Mira :”Benar.
Strategi yang menjadikan kita lebih baik dari lawan. Kita juga tidak boleh
membiarkan lawan
mendikte kita. “
Pele :”Semua
harus berpikir bagaimana caranya menang dengan cara sportive.”
Pelatih :”Benar sekali katamu Pele. Dalam olahraga tidak boleh
lupa, kata “Sportifitas”
dan harus
diterapkan. Baik-baik melihat skill dan kematangan penguasaan di
lapangan. Tim kita sebaiknya
menggunakan strategi 3-5-3.” (Pelatih mengambar
skema di papan white board)
Mereka pun berlatih dengan percaya
diri dan mereka selalu menjaga stamina.
Hasilnya pertandingan demi pertandingan dilewati dengan sempurna. Kebobolan
bisa diminimalisir dan memasukkan bola dengan lebih banyak. Gerard sering mendapat
assist. Tibalah pada pertandingan yang menentukan untuk ke divisi pertama.
Mira :
“Gerard kamu pasti bisa”
Gerard :”Terima kasih. Kau juga jangan lupa menyemangati teman-teman
lainnya.”
Mira :”Ok
kau juga. Sesama pemain juga harus.”
Gerard :”Divisi utama harus!!! Semoga mencetak gol.” (Gerard
menyemangati dirinya
sendiri.)
Semuanya :”Semoga.”
Semuanya :”Semoga.”
Sien7: Percakapan yang terjadi
sebelum pertandingan memberi dampak yang baik. Pelatih pun tidak menyerah menyuntikkan
semangat kepada anak-anaknya.
Pelatih :”Tidak boleh menyerah sampai detik-detik penghabisan. Namun, kalian harus
ingat agar kalian
bisa menjaga diri dari cedera. “
Pertandingan pun dimulai . Gerard
langsung mencuri perhatian. Baru saja 10 menit sudah bisa mencetak gol.
Komentator :”Iya iya dari depan ke samping, ya Gerard mendekati gawang, ya gooooolllllll.”
Mira :’Waah,
sudah 10 goal pembuka yang diciptakan Gerard. (Ucapnya dengan sang pelatih.)
Asisiten pelatih:”Jika Gerard bisa mencetak
hattrick, dia akan menjadi top scorer.”
Pelatih :” Amin. Kita doakan saja. Aku yakin anak ini bisa. “
Possession ball terus dipegang
kendali oleh tim gerad, tetapi sampai habis babak pertama belum ada tercipta
gol lagi dari kedua kubu. Di dalam kamar ganti, pelatih kembali menyuntikkan
semangat.
Pelatih :’’Kita harus memiliki perubahan tahun ini. Itu tujuan
kita. Perjuangan ini
memang tidak mudah.
Pertandingan babak kedua dimulai.
Gerard semakin meningkat permainannya. Penonton dan official semakin
bersemangat menyaksikan jalannya pertandingan.
Komentator :”Kedua kubu memberikan permainan terbaik mereka.
Kita lihat apa tim
Sukma Jaya akhirnya bisa masuk ke divisi
utama.”
Komentator2 :”Ya, yang menarik adalah tim Sukma Jaya bermain
selalu konsentrasi dan
pertahanannya sangat disiplin. Mereka bermain benar dengan
hati.”
Komentator :”Ini yang membuat tim lawan kehabisan energy. Ini
tantangan.”
Komentator2 :”Ya, Mehdi memberi umpan. Namun, terlalu jauh. Gerard
mengambil
tendangan
pojok.”
Komentator :”Belum menghasilkan gol. Sebentar lagi paaasti.
Gelar individu juga
menjadi
penyutik semangat.”
Komentator2 :”Gooooool, di menit 57 Gerard mecetak gol keduanya,
pemirsa.”
Komentator :”Gerard berhasil memanfaatkan bola mati dari
tengah. Berhasil menge-
coh
kiper.”
Penonton dan official melompat-lompat
kegirangan.
Pelatih :”Bagus bagus sekali.” ( Pelatih mengepal
kan tangannya, melihat ke arah
Gerard, yang
sedang tersenyum ke arah Mira. )
Mira :Mira
spontan mengangkat tangannya dan jari telunjuknya, dan diikuti
oleh
semua official.
Gerard :Cepat
merespon dengan mengangguk.
Mira :Memandangi
terus Gerard. Dia mulai menyadari bahwa Gerard menyukainya.
Ternyata Gerard
pandai menyembunyikan perasaannya. “Apa aku yang terlalu
sibuk mengurusi
bola, sehingga tidak peka.” (Kata Mira dalam hati.) “Cepat-
cepat. Oper-oper.
Mehdiii. Oper.”
Mehdi :Mengoper
bola dari Bambang ke Gerard, yang sedang menunggu di depan.
Gerard :Masih gagal.
Leo :Kiper
melambai-lambaikan tangannya untuk mengingatkan agar barisan depan
tetap semangat.
Gerard :Tidak mau egois memberikan ke Vicky.
Vicky :Merasa
tidak yakin bisa memasukkan bola. Vicky mengoper ke Gerard.
Gerard : Tidak menyia-nyiakan. Gerard yang berada hampir
segaris dengan gawang menendang bola dan berhasil. Gerard melompat-lompat
karena berhasil mengejar prestasi indvidunya.
Pertandingan
menyisakan waktu 3 menit lagi. Gerard masih tetap fokus, seolah-olah masih baru
mulai bertanding. Tim Sukma Jaya hari itu menunjukkan performa 100%
Komentator2 :”Tim lawan kewalahan dengan gol-gol Gerard, top scorer musim ini.”
Komentator : “Performa 100% yang dimiliki tim Sukma Jaya luar biasa. 3 gol tanpa balas.”
Komentator2 : “Goooooool. Luar biasa luar biasa. 4 gol Gerard Ahmadi. Rekor rekor baru.
Divisi utama
tercapai. Bravo bravo tim sukma jaya.”
Komentator2 :”Hampir dari setengah lapangan, pemain muda dengan skill kelas
dunia”
Komentator : “Benar-benar. Saya setuju.”
“”””
Sien 8: Seminggu kemudian Gerard sedang
duduk santai di bangku official. Zulkarnaen
datang.
Zulkarnaen :” Permainan tenis kamu bagus juga. Minggu depan kita keluar
ajak Ello yuk.”
Gerard :”Ajak aja. Biar aku bisa mengangi rambutnya .”
Zulkarnaen :”Hahahaha, ada kabar gembira buat kamu.”
Gerard :” Enggak percaya.”
Zulkarnen :” Kalau kamu dengar. Kamu lebih enggak percaya lagi.”
Gerard :”Kalau begitu aku mau mendengarkan.”
Zulkarnaen :”Si mira sekarang sudah enggak punya pacar. Dia putus . Kesempatan
bagus
sob.”
Gerard :”Apa?” Wajah Gerard antara sedih dan senang. Dia
percaya dengan temannya
itu.
Kemudian Mira dan Miranty datang.
Gerard langsung percaya, karena wajahnya
Mira lesu.
Mira lesu.
Miranty :Hi Gerard , aku masih
ingat gol-gol kamu loh.”
Gerard :” Oh ya? Terima kasih.” (Gerard tampak sungkan. Untung
Gerard langsung ingin
menghibur Mira.) “Biar
kamu enggak sedih, kita nonton bareng yuk. Kita
temanan saja dulu, enggak boleh terlalu
sedih.” Miranty merenggut dan tahu
Gerard sangat menyukai Mira.
Mira :
“Bisa bicara empat mata?”
Zulkarnaen : Mengajak Miranty pergi dan menghampiri Leo dan kawan-kawan. Maka
tinggal Gerard dan Mira yang ada di bangku official.
Mira :
“Aku mau nanya sesuatu pribadi. Boleh?”
Gerard :”Silakan Mii..Marimar”
Mira :”Hahhahha.
Mengapa kamu menyembunyikan perasaanmu?” (Gerard sedang
mengumpulkan tenaga
untuk menyatakan perasaanya.)
Gerard :”Apakah kamu mau jadi pacarku?”
Mira :Terkejut.
“Aku mau.”
Gerard : “Yees. Kencan pertama kita kemana saa sayang? Kita
nonton saja ya. Ayah dan ibuku suka pergi nonton berdua. ”
Mira :”Eksekusimu
cepat sekali. Jadi, kita akan menemani mereka. Tidak
menganggu?”
Gerard : “Tidak saaayangku yang manis. “ (Memegang tangan Mira.)
Semua pemain: Senang dan dari
kejauhan bersorak “Horeee.” Termasuk Miranty.
“”””
Sien 9:Kencan pertama Mira memakai rok khas orang Brazil dengan sepatu yang tidak
terlalu tinggi. Gerard memakai pakaian casual dengan kaos hijau dan jeans biru.
Ayah dan ibu Gerard dikenalkan kepada Mira. Mereka senang sekali. Mereka duduk
berderetan di bioskop. Gerard dan Mira sudah menjadi sepasang kekasih.
Langganan:
Postingan (Atom)